Rabu, 22 Juni 2016

ALHAMDULILLAH...!!! Subhanalloh Indonesia Kembali mendapat Juara MTQ Internasional 2016 di Turki... Mari Bantu Sebarkan....


Qari asal Indonesia, Ust Zainal Abidin menjadi juara pertama tilawah terbaik dalam ajang Musabaqah ke-IV Internasional Holy Quran Memorization (Hafidz) Recitation (Qiraah) Competition yang berlangsung di Masjid Fatih Istanbul, 10 hingga 20 Juni 2016.

Kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh kementerian Agama Turki ini dikuti lebih 40 negara dan dihadiri Presiden Turki Recep Thayeb Erdogan yang menyampaikan sambutan dan selamat kepada para pemenang usai shalat Jumat yang diikuti ribuan jamaah.


Tahun lalu, Indonesia juga berhasil juara dalam cabang Tilawah (Recitation) Alquran atas nama Takdir Feriza Hasan, Qari asal Aceh yang juga diundang sebagai tamu kehormatan pada even tahun ini.

Sementara cabang Hafizd dimenangkan oleh Abdul Zakir, anak muda asal Bangladesh. Ustadz Zainal Arifin kepada Haber TV yang didampingi Ketua PPI Turki, Azwir Nazar mengatakan, sangat senang dan bersyukur bisa diundang ke Turki dan kemenangan ini dipersembahkan untuk Indonesia.

"Alhamdulillah, bersyukur sekali bisa disini, Turki juga negeri yang sangat indah, semoga kedepannya lebih bisa menjaga dan mengamalkan alquran" sebutnya dalam Interview usai bertemu Erdogan dan pembagian hadiah.

Ini berarti dalam dua tahun berturut turut Qari asal Indonesia mengharumkan nama bangsa di kancah Internasional.

PPI Turki mengucapkan selamat kepada Ustadz Zainal Arifin, Qari asal Ciamis atas apa yang diraihnya dan berhasil mengharumkan nama Indonesia di Turki dan Internasional.

"Kami sangat terharu dan bangga ternyata Indonesia terus melahirkan orang orang terbaik sebagai negara muslim terbesar di dunia. Kita patut bersyukur dan memberi apresiasi yang tinggi," ujar Azwir Nazar.

Sumber:muslimterkini.com

Subhanalloh Seperti inilah Orang yang Dicintai Allah Dan Disukai Banyak Orang


Dalam kehidupan kita sehari-hari, sudah tentu pernah bertemu dengan orang yang rendah hati. Entah itu di sekolah, lingkungan tempat tinggal, maupun di tempat-tempat lain. Orang yang rendah hati bisa dirasakan dari cara dia bersikap, berbicara, dan berpendirian. Bagaimana perasaanmu ketika bertemu dengan orang yang rendah hati? Tentu kita merasa nyaman dan senang. Demikian juga saat kita bisa menghiasi diri dengan perilaku mulia ini, tentu orang-orang di sekeliling kita akan merasa nyaman saat berada dan bertemu dengan kita.
Rendah Hati

Setiap manusia secara alamiah selalu ingin mendapatkan perhatian yang lebih, mendapatkan pengakuan, menunjukkan kepada orang lain bahwa dia bisa lebih baik dari yang lain, setiap mansia tidak ingin disaingi dan lain sebagainya. Tapi bagaimana jika hal itu didapat secara berlebihan? Tentu saja yang muncul justru adalah rasa sombong, egois, iri hati, dan sejenisnya. Hal-hal itulah yang akan dapat menumpulkan rasa rendah hati di dalam diri itu sendiri.
Tidaklah mengherankan jika orang yang rendah hati disukai oleh banyak orang dan memiliki banyak kawan. Biasanya orang yang demikian akan lebih dekat dengan kesuksesan. Semoga kalian juga menjadi bagian dari orang-orang yang rendah hati ini. Orang yang rendah hati ini tidak hanya disukai oleh manusia, tetapi juga sangat dicintai oleh Allah Swt. Betapa bahagianya hidup ini ketika kita dicintai oleh Allah dan disenangi oleh orang-orang di sekeliling kita.
Seperti yang telah dilakukan oleh Rasulullah saw., beliau merupakan manusia yang memiliki segala kelebihan. Meskipun demikian, beliau selalu bersikap rendah hati, baik terhadap keluarga, para sahabat, bahkan kepada orang yang memusuhinya. Beliau dikenal sebagai orang yang rendah hati dengan siapa saja.

Sama seperi halnya dengan rendah hati, hemat dan sederhana merupakan akhlak mulia yang juga diajarkan oleh Rasulullah saw. Hemat dan sederhana akan membuat hidup manusia menjadi lebih tenang dan tenteram. Jika kita mau berhemat dan hidup sederhana, perasaan kita tidak akan mudah terpengaruh oleh hal-hal serta keinginan-keinginan yang tidak berguna. Itulah sebabnya mengapa Rasullullah saw. sangat mementingkan kedua sikap ini dalam kehidupan sehari-hari

Allah swt. mengajarkan agar kita memiliki sifat rendah hati. Sifat rendah hati ini harus diwujudkan dalam setiap perilaku kita, baik terhadap diri kita sendiri, terhadap Allah, maupun terhadap orang-orang lain. Seorang muslim yang memiliki sifat rendah hati akan mendapatkan keridhaan dari Allah Swt. baik di dunia maupun di akhirat. Rendah hati disebut juga dengan tawadu’. Pengertian tawadu’ adalah sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain. Orang yang tawadu’ memiliki keyakinan bahwa semua kelebihan yang ada dalam dirinya semata- mata merupakan karunia dari Allah Swt. Dengan keyakinan yang demikian dia merasa bahwa tidak sepantasnya kalau kelebihan yang dimiliki itu dibangga-banggakan. Sebaliknya segala kelebihan yang ia miliki itu diterima sebagai sebuah nikmat yang harus disyukuri.

Sikap rendah hati dapat terlihat pada saat seseorang berjalan. Dari sini akan terlihat sifat dan sikap kesederhanaan, tidak angkuh, langkahnya mantap, dan tampil dengan jati diri yang dimilikinya. Orang yang rendah hati tidak suka meniru-niru gaya orang lain. Apalagi gaya itu tidak sesuai dengan ajaran Islam. Orang yang rendah hati ingin tampil sesuai jati dirinya sendiri dan fitrah sebagai manusia. Orang yang rendah hati selalu ingin menjadi dirinya sendiri sesuai ajaran Allah Swt.
Lawan kata dari rendah hati adalah tinggi hati, takabur, sombong, atau angkuh. Pernahkah kamu melihat orang yang berjalan dengan dengan penuh kesombongan dan besar kepala? Orang semacam itu tentu tidak sedap dipandang mata. Jika kita melakukan hal itu, orang lain juga tidak senang dengan penampilan kita itu. Allah juga sangat melarang manusia berjalan dengan kesombongan. Firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Isra’/17 ayat 37 yang Artinya : “Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong…”.

Allah Swt. melarang keras manusia untuk memiliki sifat sombong. Hanya Allah Swt. sajalah yang berhak untuk sombong. Semua makhluk temasuk manusia tidak boleh sombong atau angkuh. Tahukah kalian bahwa Allah Swt. sangat murka kepada setan karena keangkuhannya? Waktu itu Allah perintahkan setan untuk meghormati dan menghargai Adam a.s. Namun, mereka dengan sombongnya setan menolak dan menyatakan bahwa mereka lebih baik dan lebih mulia derajatnya dibandingkan dengan Adam as. Setan merasa bahwa dirinya yang diciptakan dari api itu jauh lebih mulia dibandingkan dengan Adam yang hanya diciptakan dari tanah.

Nabi Muhammad saw. berpesan agar kita senantiasa menghiasi diri kita dengan sifat rendah hati (tawadu’) dan menjauhkan dari sifat sombong. Sebagai pelajar, pesan Nabi Muhammad saw. ini dapat kalian terapkan mulai dari hal yang sederhana. Misalnya, ketika sedang mendapatkan pelajaran di kelas. Demikian pula kepada ibu dan ayah, seorang anak harus bersikap tawadu’ kepada mereka. Dengarkanlah nasihat- nasihatnya. Kalian tidak boleh bersikap sombong sedikit pun kepada mereka berdua,

misalnya merasa lebih pandai dari orang tua atau menganggap mereka ketinggalan jaman.
Orang yang rendah hati itu derajatnya akan dinaikkan oleh Allah Swt. Sebaliknya, orang yang tinggi hati derajatnya akan diturunkan oleh Allah Swt. Perhatikan nasihat Rasulullah Saw. kepada para sahabat berikut ini:

Pada suatu saat salah seorang sahabat bertanya mengenai rendah hati kepada Rasulullah. Beliau menjawab dengan kalimat yang mulia, “Siapa yang tawadu’ (bersikap rendah hati) kepada Allah satu derajat, niscaya Allah akan mengangkatnya satu derajat, dan siapa yang bersikap sombong kepada Allah satu derajat, maka Allah akan merendahkan satu derajat hingga derajat yang paling hina.” Para sahabat mendengarkan nasihat Rasulullah ini dengan penuh perhatian, mereka kemudian berusaha untuk mengamalkannya.” (Hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah)

Teladan Rasulullah dalam berhemat dan mencintai lingkungan ini sungguh luar biasa. Bila kita dapat meneladaninya, insya Allah lingkungan kita akan menjadi lestari dan terjaga. Dengan demikian manusia yang menghuni bumi ini juga akan merasa lebih nyaman karena sikapnya yang ramah kepada lingkungan.
Kisah Rendah Hati Abu Bakar
Untuk menutup artikel ini, mari kita simak kisah salah seorang sahabat Rasulullah yang merupakan khalifah pertama dalam sejarah Islam, yaitu Abu Bakar Asshiddiq r.a. yang dikenal dengan sifat-sifat rendah hatinya.

Di balik kerasnya hati Abu Bakar r.a. dalam berbagai peristiwa dan keteguhannya membela yang hak, sejatinya hati Abu Bakar sangatlah lembut dan penyayang. Kekhalifahan tidak merubah kepribadiannya dan cara hidupnya. Abu Bakar r.a. tetap rendah hati walaupun telah memperoleh banyak kemenangan dalam berbagai penaklukan. Ia pun tidak merasa lebih tinggi derajatnya dari pada yang lain, bahkan ia tetap berbaur dengan rakyat biasa.
Seorang muslimah pernah menuturkan, “Abu Bakar pernah mampir ke tempat kami tiga tahun sebelum ia diangkat menjadi khalifah. Lalu ia mampir lagi setahun setelah menjadi khalifah. Di dua kesempatan itu, para pelayan perempuan di sekitar datang membawa kambing-kambing mereka, lalu Abu Bakar memerahkan susu untuk mereka!”
Ketika salah seorang pelayan berkata, setelah Abu Bakar diangkat sebagai khalifah-, “Sekarang tentu ia tidak bersedia memerahkan susu kambing-kambing kami!!” Mendengar itu Abu Bakar segera menyanggahnya, “Demi Allah, aku pasti tetap akan memerahkannya untuk kalian. Aku sangat berharap posisi yang aku tempati sekarang tidak merubah diriku dan sikapku yang dulu.”. Subhanallah!

Umar bin Khaththab menceritakan kisah tentang persaingan yang terjadi antara dirinya dengan khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq dalam membantu orang tua buta. Waktu itu Umar mempunyai jadwal membantu seorang perempuan tua buta yang tinggal di salah satu sudut kota Madinah. Ia membawakannya makanan, membantu membersihkan rumahnya dan membereskan pekerjaan rumahnya. Hingga suatu ketika, ketika sampai di sana Umar mendapatkan ada orang lain yang telah lebih dulu melakukan pekerjaan itu. Umar pun mencoba untuk datang lebih sering agar tidak didahului orang itu, lalu Umar mengintai mencari tahu siapakah orang itu. Ternyata orang itu merupakan Abu Bakar –waktu itu ia sudah diangkat sebagai khalifah, Umar berkata kepadanya, “Ternyata engkau orangnya!”
Abu Bakar kerap menjadi hakim yang menyelesaikan perkara diantara masyarakat. Ia menjelaskan dengan fikiran yang cerdas sisi kebenaran dari perkara yang diperselisihkan. Pernah suatu kali oranglaki -laki datang padanya mengadu, “Ayahku hendak mengambil seluruh hartaku untuk dikuasainya!” Abu Bakar lalu menjelaskan pada si ayah, “Silakan engkau ambil sebanyak yang dapat mencukupi kebutuhanmu saja.” Si ayah berusaha mengelak, “Wahai khalifah, bukankah Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Engkau dan hartamu milik ayahmu?” Abu Bakar menjawab, “Betul, tapi yang dimaksud merupakan persoalan nafkah.”

Jika dihadapkan padanya persoalan yang tidak ia ketahui solusinya, Abu Bakar tidak segan-segan bertanya kepada para shahabat apakah mereka pernah mendengar Rasulullah Saw. mengatakan sesuatu terkait persoalan itu. Jika ada yang memberitahunya, ia akan menggunakan sebagai solusi, sebagaimana yang pernah terjadi padanya terkait warisan untuk seorang nenek. Qabidhah bin Dzu’aib menceritakan, “Seorang nenek datang menemui Abu Bakar berkata, “Engkau tidak mendapat bagian, baik dalam Al-Qur’an atau sunnah Rasulullah. Kembalilah esok hari agar aku tanyakan dulu persoalan ini pada orang-orang.”

Abu Bakar lalu menanyakan persoalan itu pada para shahabat lain. Mughirah bin Syu’bah mengatakan, “Aku hadir ketika Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam memberi seperenam untuk seorang nenek.” Abu Bakar bertanya kepadanya, “Apakah ada yang lain yang bersamamu pada ketika itu?” Muhammad bin Maslamah lantas berdiri dan
mengatakan hal yang sama. Abu Bakar pun langsung menetapkannya untuk nenek itu.
Umar menempati posisi sebagai hakim pada masa kekhalifahan Abu Bakar. Menurut Umar, pernah dalam sebulan tidak ada dua orang yang bersengketa yang datang padanya.

Pada tahun pengangkatan Abu Bakar sebagai khalifah, ia menempatkan Umar sebagai pengganti ketika dia melaksanakan haji. Kemudian ia melaksanakan haji dari Qabil. Lalu ia melakukan umrah pada bulan Rajab tahun dua belas hijrah. Ia memasuki Kota Mekah di waktu Dhuha dan langsung mendatangi rumah orang tuanya. Waktu itu Abu Qhuhafah sedang duduk di depan rumah bersama beberapa orang pemuda. Dikatakanlah padanya, “Anakmu datang.” Abu Quhafah langsung bangkit berdiri. Melihat itu Abu Bakar segera menghentikan tunggangannya dan melompat turun seraya berkata, “Wahai ayah, jangan berdiri.” Lalu Abu Bakar memeluk Abu Quhafah dan mencium keningnya. Abu Quhafah menangis gembira atas kedatangan putranya. [ ]

http://www.harianmuslim.net/2016/06/orang-seperti-ini-dicintai-allah-dan.html

Astaghfirullahalazim...!!! Inilah 10 Golongan Wanita yang Dilaknat Allah, No.3 yang Saat Ini Banyak Terjadi..


Banyak ladang pahala menjadi wanita. Mulai sebagai pribadi muslimah, sebagai istri, hingga sebagai seorang ibu. Namun, menurut hadis, ada pula wanita-wanita yang dilaknat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala meskipun mereka beridentitas muslimah.


Siapa saja mereka? Inilah 10 wanita yang dilaknat Allah
1. Wanita yang mengubah ciptaan Allah
Seperti artis yang melakukan operasi plastik agar semakin cantik. Ada yang ‘merenovasi’ wajahnya dengan teknologi terkini, menambah atau mengurangi, bahkan ada pula yang sampai berganti
k4lam!n.
Hal-hal demikian termasuk dalam kategori mengubah ciptaan Allah. Dan Allah melaknat manusia –khususnya wanita- yang mengubah ciptaanNya.
لَعَنَ اللَّهُ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُوتَشِمَاتِ وَالْمُتَنَمِّصَاتِ وَالْمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ الْمُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللَّهِ
“Allah melaknat wanita yang menato, wanita yang minta ditato, wanita yang menghilangkan bulu di wajah, wanita yang merenggangkan giginya agar terlihat cantik, serta wanita yang mengubah ciptaan Allah” (HR. Bukhari)
2. Menghilangkan bulu di wajah
Demi alasan kecantikan, tidak sedikit wanita yang mau melakukan apa saja baik yang beresiko besar maupun kecil. Baik yang halal maupun yang haram.
Di antara hal yang dilakukan demi alasan kecantikan namun dilarang oleh Allah adalah menghilangkan bulu di wajah.
Entah dengan cara operasi plastik atau menggunakan laser atau ‘membakarnya’ dengan lilin dan semacamnya.
Dalam lanjutan hadits tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَعَنَ اللَّهُ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُوتَشِمَاتِ وَالْمُتَنَمِّصَاتِ
“Allah melaknat wanita yang menato, wanita yang minta ditato, wanita yang menghilangkan bulu di wajah” (HR. Bukhari)
Dalam riwayat Muslim disebutkan pula wanita yang menghilangkan bulu di wajah dan wanita yang minta bulu wajahnya dihilangkan.
لَعَنَ اللَّهُ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُسْتَوْشِمَاتِ وَالنَّامِصَاتِ وَالْمُتَنَمِّصَاتِ
“Allah melaknat wanita yang menato, wanita yang minta ditato, wanita yang menghilangkan bulu di wajah dan wanita yang minta bulu wajahnya dihilangkan” (HR. Muslim)
3. Wanita yang mentato maupun bertato
Tato adalah suatu tanda yang dibuat dengan memasukkan pigmen ke dalam kulit. Dulu, tato identik dengan preman laki-laki dan warna tatonya hitam.
Namun saat ini warna dan jenis tato lebih banyak variasinya.
Dulu mungkin sangat sulit mendapati wanita memakai tato. Namun di zaman yang katanya era globalisasi ini, tidak sedikit wanita yang membuat tato pada anggota tubuhnya.

Mulai yang diletakkan di tangan, kaki, punggung, paha, hingga daerah-daerah yang lebih ‘privasi’ lagi.

Tato –oleh kaum sekuler dan liberal- dipandang sebagai ekspresi kebebasan. Ia juga dipandang sebagai lambang keberanian dan untuk mempercantik diri. Sedangkan di sisi Allah, wanita yang bertato adalah wanita yang dilaknat.
Dalam hal ini yang dilaknat Allah adalah keduanya baik wanita yang mentato maupun wanita yang minta ditato.
لَعَنَ اللَّهُ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُوتَشِمَاتِ
4. Wanita yang Mencaci dan Menghina Sahabat Nabi
Bagi wanita-wanita yang mencaci dan menghina sahabat Nabi, Allah Subhanahu wa Ta’ala melaknat mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا رَأَيْتُمُ الَّذِينَ يَسُبُّونَ أَصْحَابِى فَقُولُوا لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى شَرِّكُمْ
“Jika kalian melihat orang-orang yang mencaci maki sahabat-sahabatku, maka katakanlah laknat Allah atas keburukan kalian” (HR. Tirmidzi)
5. Merenggangkan gigi supaya terlihat cantik
Ternyata merenggangkan gigi supaya terlihat cantik juga merupakan hal yang dilarang oleh Allah dan wanita yang melakukannya akan mendapatkan laknatNya.
لَعَنَ اللَّهُ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُوتَشِمَاتِ وَالْمُتَنَمِّصَاتِ وَالْمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ
“Allah melaknat wanita yang menato, wanita yang minta ditato, wanita yang menghilangkan bulu di wajah dan wanita yang merenggangkan giginya agar terlihat cantik” (HR. Bukhari)
6. Wanita yang menyerupai laki-laki
Di zaman sekarang banyak wanita yang, entah sadar atau tidak, menyerupai laki-laki. Yang paling mudah ditemui adalah gaya pakaiannya. Seperti apa? Misalnya pakai celana, bahkan celana pendek.
Sudah menyerupai laki-laki, mengumbar aurat pula. Apalagi yang jenis hot pants.
Selain pakaian, menyerupai laki-laki juga bisa berbentuk gaya rambut. Sudah tidak berjilbab, rambut dipotong pendek tak ubahnya laki-laki.
Allah Subhanahu wa Ta’ala melaknat para wanita yang menyerupai laki-laki sebagai sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
لَعَنَ اللَّهُ الْمُتَشَبِّهِينَ مِنَ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ وَالْمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ
“Allah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki”(HR. Ahmad)
7. Wanita yang menyambung rambut
Ini juga banyak didapati dilakukan oleh wanita: menyambung rambut. Baik yang warna dan bentuknya persis seperti rambutnya yang asli hingga tampak panjang. Maupun yang memakai wig dan sejenisnya.
Di zaman dulu hingga sekarang, menyambung rambut dengan rambut asli milik orang lain masih dikerjakan sebagian wanita.
Lagi-lagi, alasan mereka adalah demi kecantikan. Agar terlihat cantik dan agar terlihat anggun. Tentu saja dengan alasan itu mereka juga tidak berjilbab karena kalau berjilbab panjang pendeknya rambut menjadi tidak terlihat.
Jika berjilbab, hitam dan tidaknya rambut tidak terlihat. Jika berjilbab, berkilaunya rambut tidak bisa dipamerkan.
Dari pertimbangan-pertimbangan itu saja sebenarnya tampak bahwa orientasi mereka bukanlah agar suaminya semakin cinta tetapi agar ia cantik di hadapan orang lain; baik itu teman maupun lawan jenisnya.
لَعَنَ اللَّهُ الْوَاصِلَةَ وَالْمُسْتَوْصِلَةَ
“Allah melaknat wanita yang menyambung rambut dan wanita yang meminta rambutnya disambung” (HR. Bukhari)
8. Lesbi
Perbuatan yang tak kalah dilaknat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah orientasi kesukaan pada sesama jenis alias lesbian bagi wanita.

Allah sudah menciptakan laki-laki dan wanita untuk berpasang-pasangan. Melalui pernikahan mereka mendapatkan pahala ibadah sekaligus kenikmatan yang menyenangkan. Namun, sebagian orang mencari sesuatu di balik itu. mereka tidak menyukai hal yang normal.

Maka yang laki-laki menyukai laki-laki dan wanita menyukai wanita. Dan akhir-akhir ini fenomena itu makin banyak. LGBT istilahnya.
Setelah Amerika Serikat mengesahkan perkawinan sejenis, kaum LGBT semakin berani menampakkan dirinya dan mengekspos suaranya. Mereka sebut ini hak, padahal itu adalah dosa dan penyakit yang dilaknat oleh Allah.
Jika perbuatan lainnya hanya disebut laknat Allah sekali, khusus untuk perbuatan ini Rasulullah mengulangi penyebutan laknat Allah sebanyak dua kali.
لَعَنَ اللَّهُ مَنْ عَمِلَ عَمَلَ قَوْمِ لُوطٍ لَعَنَ اللَّهُ مَنْ عَمِلَ عَمَلَ قَوْمِ لُوطٍ
“Allah melaknat orang-orang yang mengerjakan perbuatan kaum Luth. Allah melaknat orang-orang yang mengerjakan perbuatan kaum Luth.” (HR. Ahmad)
9. Wanita pelaku riba
Riba adalah hal yang sangat berbahaya. Meskipun sepintas mendatangkan keuntungan, sesungguhnya ia adalah penghancur perekonomian.
Terutama orang yang dikenai riba, misalnya yang berhutang lalu dikenai bunga yang berlipat ganda.
Sedangkan bagi pemberi riba dan orang yang memakan keuntungan riba, sepintas ia untung besar. Namun harta yang demikian itu tidak pernah membawa barakah.
Allah mengharamkan riba dalam kitab suciNya. Namun, banyak orang yang terlibat dalam riba tidak terkecuali wanita.
Baik sebagai pemakan riba, pemberi riba, saksinya maupun pencatatnya. Mereka semua dilaknat oleh Allah subhanahu wa Ta’ala.
لَعَنَ اللَّهُ آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَشَاهِدَهُ وَكَاتِبَهُ
“Allah melaknat orang yang memakan (pemakai) riba, orang yang memberi riba, dua orang saksi dan pencatat (dalam transaksi riba)” (HR. Ahmad)
10. Wanita yang menyuap dan menerima suap

Dikatakan, Allah Subhanahu wa Ta’ala melaknat orang yang menyuap dan orang yang menerima suap. Tidak peduli apakan mereka laki-laki atau wanita. Sama saja.

لَعَنَ اللَّهُ الرَّاشِىَ وَالْمُرْتَشِىَ فِى الْحُكْمِ

“Allah melaknat orang yang menyuap dan menerima suap dalam hukum/pengadilan” (HR. Ahmad)

Demikian 10 wanita yang dilaknat Allah. Tentu masih banyak golongan lain yang juga dilaknat Allah baik berdasarkan Al Qur’an maupun hadits. Wallahu a’lam bish shawab.

http://www.viralmuslimah.com/2016/06/astaghfirullahalazim-inilah-10-golongan.html

Wahai Suami...Pahamilah Hal Yang Sering Di Anggap Sepele Ini...!!! Sebuah Arti Dari Menafkahi Seorang Istri Berikut Penjelasannya Menurut Hadist....



Di dalam rumah tangga terdapat hubungan dan keterkaitan hak dan kewajiban antara suami dengan istri, hak dan kewajiban ini diletakkan secara seimbang dan sejajar di antara suami istri, rumah tangga akan berjalan dan mengalir dengan baik dan lancar jika hak dan kewajiban ini dilaksanakan dan ditunaikan dengan benar dan konsekuen oleh suami dan istri, sebaliknya jika ada pihak dalam rumah

tangga yang melalaikan kewajibannya maka secara otomatis ada pihak yang pasti merasa haknya terabaikan, dalam situasi seperti ini rumah tangga sangat riskan terhadap konflik dan perseteruan, penyebabnya adalah ketidakselarasan yang terjadi dalam hak dan kewajiban di antara suami dengan istri.

Dalam praktek di lapangan yang sering menjadi obyek sasaran dengan diabaikannya hak‐haknya adalah istri, hal ini disebabkan –salah satunya‐ oleh kelemahan dari sisi fisik dan kelembutan dari sisi tabiat yang ada pada istri sebagai seorang wanita, sehingga hal ini sering dimanfaatkan oleh sebagian laki‐laki yang buruk untuk menzhaliminya dengan tidak menunaikan sebagian dari hak‐haknya atau seluruh hak‐haknya.

Seorang laki‐laki datang kepada al‐Hasan bin Ali, dia berkata, “Aku memiliki seorang anak perempuan, kepada siapakah aku menikahkannya?’ Al‐Hasan menjawab, “Nikahkanlah kepada orang yang bertakwa, jika dia menyintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika dia tidak menyintainya maka dia tidak menzhaliminya.”

Islam menetapkan bahwa nafkah merupakan hak istri kewajiban suami, walaupun istri berkecukupan dan mampu menafkahi dirinya sendiri, hal ini tetap tidak menggugurkan haknya dalam nafkah selama istri tidakmenggugurkannya dari suaminya. Kewajiban nafkah yang harus dipikul oleh suami ini ditetapkan oleh beberapa dalil
dari al‐Qur`an dan sunnah, di antaranya adalah :

Firman Allah, “Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf.” (Al‐ Baqarah: 233).

Firman Allah, “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang disempitkan rizkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya.”(Ath‐Thalaq: 7).



Sabda Nabi shallallohu 'alaihi wasallam dalam hadits Jabir bin Abdullah yang diriwayatkan oleh Muslim, hadits haji yang panjang, beliau menyinggung para wanita dengan sabdanya,

.َولَُهَّنَعلَْيُكْمِرْزقُُهَّنَوِكْسَوتُُهَّن بِالَمْعُرْوِف

“Dan untuk mereka atas kalian rizki dan pakaian dengan cara yang ma’ruf.”

Dari Hakim bin Muawiyah dari bapaknya berkata, Aku berkata, “Ya Rasulullah, apa hak istri salah seorang diantara kami atasnya?” Rasulullah shallallohu 'alaihi wasallam menjawab,

.أَْن تُْطِعَمَها إِذَاَطِعْمَت،َوتَْكُسْوَها إِذَاْكتََسْيَت،َولاَ تَْضُرِب الَوْجهَ،َولاَ تُقَبِّح

“Hendaknya kamu memberinya makan apabila kamu makan, memberinya pakaian jika kamu berpakaian, jangan memukul wajah dan jangan berkata kepadanya, ‘Semoga Allah memperburukkanmu’.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, an‐ Nasa`i dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh al‐Hakim dan Ibnu Hibban).

Harta terbaik yang diinfakkan oleh seseorang adalah harta yang dia infakkan kepada keluarganya, infak kepada keluarga mengungguli infak‐infak di bidang lainnya.

وعن ابي هريرةَرِضَي اللهَُعْنهُ قال : قال رسول اللهَصلَّى اللهَُعلَْيِهَوَسل흟َم :ِدْينَاٌر أَْنفَْقتَهُ
فِيَسبِْيِلِالله،َوِدْينَاٌر أَْنفَْقتَهُ فِيَرقَبٍَة،َوِدْينَاٌر تََصدَّْقَت بِِهَعلَىِمْسِكْيٍن،َوِدْينَاٌر أَْنفَْقتَهَُعلَى
. أَْهِلَك، أَْعَظُمَها أَْجًرا الِّذي أَْنفَْقتَهَُعلَى أَْهِلَك

Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah shallallohu 'alaihi wasallam bersabda, “Satu dinar yang kamu infakkan di jalan Allah, satu dinar yang kamu infakkan untuk memerdekakan hamba sahaya, satu dinar yang kamu infakkan kepada orang miskin dan satu dinar yang kamu infakkan kepada keluargamu, yang paling besar pahalanya adalah yang kamu infakkan kepada keluargamu.”(HR. Muslim)

Hak nafkah untuk keluarga sangat ditekankan dalam Islam, seseorang akan memikul dosa yang tidak ringan jika dia menelantarkan orang yang semestinya dinafkahinya.

وعن عبد الله بن عمرو بن العاصَرِضَي اللهَُعْنُهما قال : قال رسول اللهَصلَّى اللهَُعلَْيِه
.َوَسل䘀َم
:َكفَى بِالَمْرِء إِثًْما أَْن يَُضيَِّعَمْن يَقُْوُت

Dari Abdullah bin Amru bin al‐Ash berkata, Rasulullah shallallohu 'alaihi wasallam bersabda, “Cukuplah seseorang itu memikul dosa besar apabila dia menyia‐nyiakan orang yang seharusnya dia nafkahi.” (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh an‐Nawawi dalam Riyadh ash‐Shalihin no. 6/294).

Diriwayatkan oleh Muslim dengan maknanya, Nabi shallallohu 'alaihi wasallam bersabda, “Cukuplah seseorang itu memikul dosa besar jika dia menahan nafkah orang yang wajib dia nafkahi.”

Apabila nafkah tidak diberikan sepenuhnya oleh suami kepada istri sehingga istri dan anak‐anaknya kekurangan maka istri diizinkan untuk mengambil dari harta suaminya sebatas yang dibutuhkan dengan cara yang ma’ruf tanpa sepengetahuan suami.

Dari Aisyah berkata, Hindun binti Utbah istri Abu Sufyan datang kepada Rasulullah shallallohu 'alaihi wasallam, dia berkata, “Ya Rasulullah, Abu Sufyan adalah suami yang pelit, dia tidak memberiku nafkah yang mencukupiku dan anak‐anakku kecuali apa yang aku ambil dari hartanya tanpa sepengetahuannya, apakah aku berdosa karena itu?” Nabi shallallohu 'alaihiu wasallam bersabda,


.ُخِذيِمْنَماِلِه بِالَمْعُرْوِفَمايَْكِفْيِك،َويَْكِفي بَنِْيِك

“Ambillah dari hartanya dengan cara yang ma’ruf apa yang mencukupimu dan anak‐anakmu.” (Muttafaq alaihi).

Jika suami terbelit kesulitan sehingga dia tidak mampu memberi nafkah kepada istri dan istri tidak rela dengan kondisi tersebut maka istri berhak mengajukan hak fasakh pernikahan dengan alasan kesulitan suami dalam memberi nafkah, dalam kamus fuqaha dikenal dengan al‐Faskhu bili’sar.

Dari Said bin al‐Musayyib tentang seorang laki‐laki yang tidak memiliki apa yang dia nafkahkan kepada istrinya, dia berkata, “Keduanya dipisahkan.” Diriwayatkan oleh Said bin Manshur. Dan dari Sufyan ats‐Tsauri dan Abu Zanad darinya berkata, Aku berkata kepada Said, “Sunnah?” Dia menjawab, “Sunnah.” Ibnu Hajar berkata dalam Bulugh al‐ Maram, “Ini adalah mursal yang kuat.”


Wallahu a'lam...

http://www.viralmuslimah.com/2016/06/wahai-suamipahamilah-hal-yang-sering-di.html

Minta Doanya Ustadz Aa Gym Sakit Serius, ayo sebarkan Agar Banyak yang Mendoakan


Dalam suasana isak tangis di masjid daarut tauhiid bandung , 
5 pesan dari K.H Abdullah Gymnastiar :

1. Jangan menunda kewajiban
2. Jangan menunda taubat
3. Jangan sia-sia kan nikmat
4. Jauhi maksiat
5. Jika ingin khusnul khatimah, perbanyak khusnudzan ke Allah


Kalimat terakhir aa:
"pengen ada umur buat nebus dosa. Tapi jika memang tidak ada lagi umur, aa lebih memilih ingin meninggal di masjid.

Aa ingin dimakamkan di eco pesantren, di dekat masjid. Jangan bangun apapun di atas kuburan aa.. Dll''

Terakhir, beliau justru mendoakan santrinya,
''ya Allah, jadikanlah santri2 ini hamba2 kesayangan-Mu, hafidz-hafidzah, shaleh-shalehah, ...''
Kemudian setelah beliau masuk ke mihrab, anak2 dan keluarga terlihat ikut masuk..
Kata aa, ''banyak do'a buat aa ya.. Maafin aa''

(Dengan nafas beliau yang tersengal, dan sebuah tabung oksigen.
Daarut Tauhiid, 19 juni 2016)

Mohon doakan yang terbaik buat Aa Gym 
[reportaseterkini.net]

Di Negara Qatar, Makan Dan Minum Di Tempat Umum Di Bulan Ramadhan Di Penjara 3 Bulan


Ramadhan merupakan bulan di mana Allah ciptakan puasa sebagai salah satu pilar Islam dan di mana Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassallam menjalankan puasa dan memerintahkan pengikutnya untuk melakukan hal yang sama.

Muslim yang tidak melakukan kebaikan dalam bulan itu akan sangat merugi. Sementara itu, kalangan non Muslim yang tinggal di Qatar harus berhati-hati, sangatlah penting untuk memahami dan memperhatikan pentingnya budaya Muslim ketika mereka, khususnya yang tinggal di Timur-Tengah.
.
Pastikan jika sedang
berpuasa, janganlah sekali-kali makan atau minum di depan publik, sebab akan menyebabkan Anda berhadapan dengan hukum. Di Qatar, semua restauran dan kafe akan tutup pada siang hari.
.
Berdasarkan hukum Qatar jika Anda ketahuan makan atau minum di tempat umum pada siang hari di Bulan Ramadhan, Anda dapat dihukum tiga bulan penjara dan didenda hingga 3000 Qatar Riyal, demikian tulis qatarday.com, belum lama ini.
.
Menurut pasal 267 Hukum negara Qatar, siapapun yang makan atau minum pada siang hari di Bulan Ramadhan dapat dipidana dengan pidana penjara dalam jangka waktu tidak lebih dari tiga bulan dan/atau didenda tidak lebih dari tiga ribu Riyal Qatar.
.
Denda ini juga termasuk pada orang-orang yang makan, minum, merokok dan bahkan mengunyah permen karet di depan umum termasuk di dalam mobil mereka sendiri pada siang hari Bulan Ramadhan.
.
Selain itu, Anda harus berhati-hati juga dalam berpakaian, jangan mengenakan pakaian yang ketat, atau memperlihatkan kaki dan pundak. Wanita harus berhenti menyentuh lelaki Muslim selama percakapan formal dan tidak formal.

Sumber : Hidayatullah.com

Masyaaloh...!!! Di Negara Tanpa Matahari Terbenam, Kami Berpuasa 23 Jam 5 Menit. Ayo sebarkan


Di Indonesia, durasi waktu berpuasa selama bulan Ramadan relatif sama dari tahun ke tahun. Biasanya kita berpuasa sekitar 14 jam terhitung dari setelah sahur saat Subuh hingga waktu Maghrib.
Tapi di negara empat musim, durasi saat berpuasa dapat berbeda dari tahun ke tahun tergantung dari musimnya. Apalagi di negara-negara wilayah utara bumi, waktu matahari terbit dan terbenamnya dapat jauh berbeda dengan kita yang di Indonesia.

Berikut ini sebuah video tentang pengalaman sebuah keluarga berpuasa di Finlandia. Setiap tahunnya selama beberapa minggu, ada saatnya Finlandia utara mengalami fenomena " matahari tengah malam " serta menjadi negara tanpa matahari terbenam. Maksudnya, matahari masih akan bersinar terang meski jam sudah menunjukkan tengah malam. Serta pada tahun 2015 lalu, waktu tersebut bertepatan dengan bulan Ramadan.
Tinggal di negara dengan fenomena beberapa minggu hidup bersama matahari yang tak pernah terbenam (yang
bertepatan dengan bulan Ramadan), akhirnya membuat keluarga ini memutuskan untuk mengikuti fatwa menyesuaikan waktu berpuasa dengan negara Islam terdekat.
Pria dalam video itu menjelaskan kalau waktu berpuasanya mengikuti saat Turki. Jadi tidak makan dan tak minum mulai dari pukul 3 dini hari hingga pukul 9 malam.
Tapi saat tanggal 8 Juli 2015 tiba (waktu masihlah masuk bln. Ramadan), matahari mulai kembali terbenam. Namun, saat terbenamnya cuma 55 menit saja. Fenomena itu juga sedikit banyak mempengaruhi durasi berpuasa masyarakat di sana.

Pria itu kemudian mengatakan bila saat berpuasa kemudian berubah. Puasa diawali pukul 01. 35 serta saat berbukanya jam 24. 48. Dengan kata lain, durasi berpuasa meraih 23, 5 jam. Sehingga dalam waktu kurang dari satu jam itu, mereka akan makan buka sekaligus makan sahur untuk hari berikutnya.
Keluarga, teman, serta kerabat pria itu yang tinggal di Bangladesh tak yakin bila dianya dapat puasa lebih dari 20 jam sehari. Tapi kemudian pria tersebut kalau ternyata dirinya sanggup serta baik-baik saja.

Wah, tak terbayangkan ya puasa lebih dari 20 jam seperti itu. Puasa memang tak sekadar menahan lapar dan haus saja. Tanpa niat yang kuat, rasanya tak bakal mudah untuk berpuasa selama itu.


Semoga bulan Ramadan kali ini jadi bulan yang lebih baik dari bebrapa bulan sebelumnya, ya Ladies. Kita lakukan yang terbaik dalam menunaikan ibadah puasa kali ini.

http://www.buletinupdate.com/2016/06/subhanallah-di-negara-tanpa-matahari.html